Peringatan Hari Jadi Sumedang ke 447: Karaton Sumedang Larang Gelar budaya Kirab Panji dan Kirab Mahkota Binokasih

Terkini

Sumedang-eltaranews. com. Dalam rangka memperingati hari jadi Sumedang ke 447, Karaton Sumedang Larang akan menggelar kegiatan budaya kirab panji dan kirab mahkota binokasih;sebagai puncak acara yang akan dilaksanakan tanggal 26 dan 27 April 2025. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers di Srimanganti karaton Sumedang Larang, Rabu 15/4/2025.
Ketua Panitia acara Mahapati karaton Sumedang Larang Rd. Lily Djamhur Soemawilaga menyampaikan, bahwa hari jadi sumedang tanggal 22 April 2025 merupakan peringatan yang ke 447, dimana momen tersebut Mahkota Binokasih Sanghyangpake milik raja padjadjaran. yang dibawa 4 orang kandalante yaitu Sanghyang Hawu atau Jayaperkasa, Batara Dipati Wiradidyaya atau Nangganan, Sahyang Kondanghapa dan Batara Pancar Buana atau Terong peot diperintahkan untuk diserahkan oleh Raja Padjadjaran terakhir yaitu Prabu Seda Mulya ke Kerajaan Sumedang Larang.
Adapun kirab Mahkota Binokasih Sanghyapake melibatkan tiga wilayah dikarenakan sejarah perjalanan Mahkota Binokasih dari Kerajaan Galuh yang berada di Kabupatem Ciamis kemudian ke Kerajaan Pakuan di Kabupaten Bogar dan terakhir di Kerajaan Sumedang Larang yang diterima oleh Rd. Angkawidjaya atau Prabu Geusan Ulun tanggal 22 April 1578 dijadikan Hari jadi Sumedang. Maka gelar budaya kirab Mahkota Binokasih Sanghyangpake ini dilaksanakan di 3 kabupaten yaitu tanggal 19-20 April 2025 di kabupaten Ciamis, tanggal 21-22 April 2025 di Kabupaten Bogor dan puncak acara di Sumedang tanggal 26-27 April 2025. Kata Lily Djamhur Soemawilaga.
Mengenai Kirab Panji yang akan dilaksanakan tanggal 26 April 2025 dengan jalan kaki diawali dari Kecamatan Darmaraja, Cisitu, Kecamatan Situraja dan istirahat menginap di Kecamatan Ganeas besok paginya ke Tegal kalong dimulai dengan Kirab Mahkota Binokasih Sanghyangpake langsung ke Srimanganti Karaton Sumedang Larang. Kirab Panji itu sendiri. merupakan prosesi untuk mengenang kota kota yang pernah menjadi Kerajaan Sumedang Larang. Tambah Lily Djamhur.
Sedangkan Sri Radya PYM. H. Rd L Lukman Soemadisoeria menyebutkan kita sebagai warga sumedang harus bangga bahwa Sumedang pernah punya kerajaan kesultanan Sumedang larang yang besar ditatar sunda dengan bukti bukti peninggalannya seperti keraton sumedang larang atau Srimanganti, Gedung negara dan wakaf wakaf dari kerajaan terdahulu, itu harus kita lestarikan, bahkan nenurutnya mari kita dirikan lembaga pendidikan gratis mengenai adat, sikap, moral kasundaan dan budaya sunda,. katanya.
Ditegaskan oleh Radya Anom Rd. Luki Djohari Soemawilaga, Sebetulnya ada maksud dan tujuan kita bukan sebatas euforia dan mengenal nilai sejarah saja. Tapi kita ingin lebih dari itu memberikan pengenalan informasi dan edukasi tentang nilai yang terkandung di dalam mahkota binokasih, baik nilai sejarah dan nilai ideologi dan dari nilai sejarah. Perjalanan sejarah mahkota yang dibawa dari di ciamis ke Bogor dan itu sebenarnya dan dipergunakan oleh raja raja sunda sebagai simbol legitimasi kekuasaan sunda tertinggi. fakta sejarahnya kita memiliki mahkota binokrasi sanghyangpake sebagai simbol legitimasi tertinggi di sunda. Nah selain aspek ini, sejarah kita memperkenalkan nilai biologi. Kita bisa temukan dalam mahkota ini nilai nilai luhur kesundaan itu dari nama mahkota kemaharajaan sunda diberi nama binokasih sanghyangpake artinya nilai kasih sayang harus dipergunakan dalam kehidupan, baik kehidupan sehari hari, kehidupan sosial masyarakat dan kehidupan bangsa negara termasuk di dalamnya pemerintah. Karena kalau kita kaji lebih jauh, nilai kasih sayang merupakan sumber daya lahirnya sistem tatanan nilai dari kasih sayang melahirkan nilai gotong royong. Dan kasih sayang ini larut ke dalam aspek kehidupan baik ideologi, sosial, ekonomi, pertahanan, keamanan dan politik. Jadi ini identitas, jadi kita ingin memperkenalkan sebuah identitas dan jati diri bangsa yang memiliki nilai luhur sesungguhnya jadi bukan sekedar euforia atau seremonial semata, tapi ada yang lebih dari sekedar atraktif itu. katanya.
(AF)