Prgram Makan Bergizi gratis yang diluncurkan pemerintahan Prabowo nyatanya hanya jadi permainan kotor kalangan politikus dan pengusaha nakal yang mencari keuntungan semata tanpa memperhitungkan keberhasilan progran tersebut. Selain Proyek politik program tersebut tidak jelas pengawasannya sehingga para pengusaha yang terlibat dalam kegiatan proyek tersebut ganya sekedar mencari untung tanpa memperhatikan kualitas sebsgaimana tujuan utamanya untuk perbaikan gizi. Padahal proyek ini memakan biaya ratusan trilyun dengan sumber dana APBN pusat yang nota bene adalah uang rakyat. Menurut sejumlah fakta yang ditemukan di berbagai pelosok Nusantara persoalannya hampir merata Basi yang mengakibatkan keracunan , persoalan ini jelasnya tidak ada pengawasan atau yang bertanggung jawab. Dalam hal ini jelas bukan program yang salah , atau presiden sebagai pembuat program , melainkan persatuan dan kesatuan pelaksana pemetintah yang tidak benar. Bukan Pengelola program yang goblok, tapi pelaksana yang tamak , serakah dan rakus hingga proyek ini jadi ajang bancakan rebutan uang negara. Memperhatikan hal ini Indonesia ini tampak nya lebih banyak dazal yang isi kepalanya hanya ingin mengeruk keuntungan pribadi. Rakyat di bumi pertiwi ini nyaris hanya dijadikan santapan rakusnya penyelenggara pemerintah dari tingkat pusat maupun daerah. Betapa tidak setiap kegitan yang bertujuan kepada masyarakat hanya dijadikan ajang bancakan para aparatur peneritah dan kroni kroninya. Sehebat apapun pemimpin di negeri ini tak akan mampu mengatasi kerakusan jajaran dibawahnya yang tervagi ratusan bahkan mungkin ribuan kelompok yang tujuannya justru terbalik dengan prigram penerintah. Indonesia dewasa ini dipenuhi manysia nanusia rakus diberbagai pelosok yang dipelihara oleh negara sehingga mau tidak mau , suka dan tidak suka masyarakat hanya jadi mangsa mereka yang tak berdaya akibat tidak ada yang melindunginya. Lambang Negara tinggal jadi saksi bisu belaka, sementara para apatatur penyelengara negara hidup bermewah mewah diatas penderitaan Rakyat. Padahal mereka ini hanya sebagai pelayan masyarakat menurut Undang undang. Nyata dan jelas Indonesia ini dijajah bangsa sendiri dimana pelayan masyarakat justru jadi penguasa yang menidas rakyat. Pelaksanaan Pancasila tinggal sila kesatu yang dilaksakan bersama sementara yang lain telah membias akibat keserakahsn berbagai kepentingan. Persatuan dan kesatuan telah terkotak kotak akibat kepentingan masing masing. Masik kita sadari bersatulah guna kepentingan bangsa ini, kita sukseskan setiap program pemerintah bersama sama ,bergandengan tangan saling bahu membahu dengan persatuan tidak banyak makan korban yang teraniaya persatukanlah rasa saling memiliki sehingga bangsa yang besar ini maju bersama menuju mercu suar Dunia.