“BUBARKAN DPR” Beginilah Kalau RAKYAT Marah

Politik

Ucapan “Ahmad Sahroni” adalah seruan tololnya yang jadi pemicu  kemarahan rakyat, betapa tidak kelakuan nya mengemis ngemis bahkan menyogok dengan uang recehan agar rakyat yang memiliki hak suara untuk memilihnya sebagai “Wakil Rakyat” ? setelah jadi , tak pernah sedikitpun mewakili rakyat dan tolol yang ke dua, dia berpikir rakyat tidak bisa menghentikan kelakuannya. Ucapan tolol seperti inilah sebetulnya penyebab amarah rakyat memuncak nyaris 99% wakil rakyat tidak mengerti tugas utamanya sebagai wakil rakyat berdasarkan Undang Undang Dasar 1045 yang menyebutkan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat. Artinya ” sitolol “AS tidak pernah membaca UUD1945 atau buta hurup. Sekarang ini jaman serba terbuka jagankan ucapan manusia  tembok saja bisa bicara dan memunculkan fakta tiap kejadian disekelilingnya.

Sejak Jaman Orde Reformasi, memang terlihat cukup menyolok kriteria yang namanya “Wakil Rakyat”, terutama sdm nya menurun dengaan kualitas yang tidak jelas, jangankan harus mewakili rakyat mengurus dirinya sendiri yaris tak mampu. Sebab sdm wakil rakyat harusnya mumpuni dari segala sisi bukan sekedar kumpulan orang tolol yang berganti kostum dengan jas dan dasi, tapi memiliki wawasan yang luas dan dapat mengerti kebutuhan dan kemauan rakyat yang memilihnya. Namun di semua penjuru Nusantara dapat dihitung dengan jari wakil rakyat yang benar benar mewakili rakyat bukan sekedar pengasak keuangan rakyat melalui keuangan negara.

Terjadinya suap menyuap atau korupsi yang terjadi d bumi Nusantara ini sebagian besar penyebabnya akibat penyelegara pemeritah seenaknya melanggar aturan an peraturan yang mereka buat, betapa tidak ketika masyarakat ada yang menyerempet satu aturan ditekan dengan berbagai alasan klasik yang tujuannya mempertebal kocek pribadinya. Tapi bila penyelenggara pemerintah yang melanggar aturan pelakunya hanya ongkang ongkan kaki merasa merdeka sekali kecuali yang kebangetan dinyatakan korupsi dan ditindak.

Seperti kelalaian membayar pajak, coba periksa dengan jujur kalangan mana yang paling banyak tunggakan pajak, pastinya kalangan menegah keatas yang terbiasa menggunakan barang barang mewah dalam hidupnya, tak mungkin si miskin yang tak punya apa apa. Sementara yang membuat peraturan konon katanya adalah hasil rumusan kumpulan wakil rakyat yang sdmnya lebih rendah dari rakyat yang diwakilinya.

Bukan rahasia umum, guna menduduki kursi wakil rakyat bukan dengan biaya yang sedikit. Seorah calon wakil rakyat secara nekad ngutang sana sini untuk memcapai menduduki kursi terseut. setelah jadi, pasti korek sana korek sini mencari celah pat gulipat guna membayar hutang sebab gaji yang dia dapat tak seimbang dengan pengeluaranguna membeli kursi yang diddukinya, akibatnya, secara beramai ramai dibuatlah aturan yang bermuatan berbagai kepentigan dan tidak lagi menyerap aspirasi rakyat yang diwakilinya.

Ucapan tolol AS akan menjadi satu evoria pada masa pemilu yan akan datang masyarakat Indonesia untuk mencablos kertas suara peruntukan anggota DPR dan DPRD itu pasti terjadi sebab saat ini nyaris semua lapisan masyarakat tak ada gunanya lagi DPR dan DPRD yang dibutuhkan hanyalah pemimpin yang adil serta dapat mengayomi masyarakat sementara DPR atau DPRD hanyalah sekumpulan orang orang tolol yang selalu membodohi Rakyat bahkan bagai tikus penggerek keuangan negara. Segerala bertobat sebab tak selamanya rakyat bisa dibohongi kalian. Atau kalian akan akan mati tenggelam akibat tak dipercaya lagi.