Kisruh berbagai celoteh nyaris diseluruh kalangan Bumi Pertiwi ini dengan munculnya salah satu Organisasi Masyarakat ORMAS dengan perkataan arogan menyudutkan gerakan para petinggi negara bahkan mengancam akan menggeruduk salah satu pusat pemerintahan Propinsi Jawa Barat, seakan akan keberadaan Ormas ini lebih legitimet dibanding keberadaan lembaga negara yang jelas jelas punya kekuatan hukum tetap berdasarkan perudang undangan. Saking garangnya ancaman Ormas ini membuat para purnawirawan gerah hingga jiwa korsanya yang sudah tidak diragukan lagi muncul angkat bicara mengenai hal ini.
Entah sejak kapan awal mulanya bermunculan Ormas di Indinesia, yang Ormas ini berawal dimunculkan demikepentingan politik dan selanjutnya ramai bermunculan dengan berbagai macam Ormas dengan berbagai kepentingan. Mungkin akibat krisis kepercayaan terhadap kinerja oknum penyelenggara negara atau kepentingan lain. Jelasnya kebanyakan kenerja ormas dimasyakat kebanyakan melakukan penekanan terhadap kinerja penyenggara negara dengan alasan kekuatan Rakyat. Namun anehnya kelahiran ormas di Indonesia cukup banyak diganrungi masyarakat tanpa penyebab yang jeklas.
Ditahun 60 an lahir satu ormas yang berkiprah dalam bidang sosial dan kepedulian lingkungan, tepatnya 9 Juli 1968 mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1967 tentang Radio Amatirisme Indonesia sehinga organisasi ini diberi nama Organisasi Amatir Radio Indonesia ORARI dengan tujuan menjalin silaturahmi dengan komunikasi radio amatir guna memberikan informasi kepada pihak Penyelengagara Negara ketika terjadi gagguan kantibmas atau bencana alam. Namun keberadaan organisasi ini hanya diikuti oleh kalangan kelas elit mengingat biaya pengadaan alat komunikasi yang cukup mahal dan keawajiban membayar pajak , ijin penggunaan komunikasi serta kepemilikan alat komunikasi.
Diera tahun 80 an atas Prakarsa seorang Jendral CPM yang benrnama Mayjend Prn H. Edi M. Nalapraya merintis Komunikasi Radio Antar Penduduk (KRAP) mengacu kepada surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SI 11/HK 501/Phb-80, S perlunya kumunikasi antar penduduk diwaktu itu anggota KRAP tidak saja menggunakan jenis radio komunikasi Citizen Band CB tapi juga menggunakan alat komunikasi jarak dekat 2 meter band. Kemunculan organisasi ini disambut hangat oleh masyarakat penggemar pengguna alat komunikasi hingga dalam hitungan jari berkembah pesat ke seluruh pelasok negeri, pada tahun 90 an organisasi ini berubah menjadi Radio Antar Penduduk Indonesia RAPI. Saking meledaknya nya perkembangan Organisasi ini di tiap pelosok maka dibentuk naskah kerja sama dengan penyelegara kepemerintahan di era tahun 90 an hingga dibukukan dalam Lembar Negara, karena organisasi ini meberikan informasi , tepat, akurat terpercaya kepada pihak pemerintah ketika terjadi gangguan alam maupun gangguan kantibmas. Bahkan digunakan Kahubdam guna penyampaian pelaporan suara pemilu mulai tingkat TPS hingg Pemerintah ,Kabupaten, Propinsi dan Pemerintah Pusat.
Dua Organisasi ini tidak turut serta pada kepentingan politik , seluruh anggotanya digembleng untuk memeiliki jiwa korsa menjaga dan menginformasikan ketika terjadi gangguan bahkan melakukan tindakan evakuasi bersama Penyelengara Pemerintah. salah satu yang menjadi suri teladan untuk masyarakat bangsan ini bahwa anggota kedua organisasi ini taat membayar pajak, meski tidak mendapat anggaran bantuan dari pihak pemerintah tidak pernah meminta apalagi memaksa, numun dengan cara bergotong royong mereka akan saling bahu membahu membiayai setiap kegiatannya. mereka selalu ada dimana mana, bisa sejajar dengan penyelengara pemerintahan dan selalu terpercaya tidak melakukan tindakan yang melanggar peraturan dan perundang undangan.
Menyikapi situasi yang terjadi baru baru ini dengan munculnya ormas yang menggangu ketertiban dan meresahkan masyarakat apalagi mengancam kedautan negara. Pihak Pemerintah lakukan tidakan tegas MEMBUBARKAN ormas dengan fisi misi yang tidak jelas sebab dengan muncunya berbagai ormas dengan kepentingan yang beragam dikawatirkan memecah persatuan dan kesatuan akibat rebutan kekuasaan dari pihak pihak yang berkepentingan tapi pecundang mengorbankan orang banyak.